Mungkin Allah menghancurkanku begitu keras, begitu gelap, begitu dalam, sehingga aku tak memiliki siapapun untuk meminta selain kepadaNya.
Mungkin Allah menyingkirkan temanku, atau orang yang aku cintai dari hidupku dan mengelilingiku dengan kesendirian juga kesulitan hanya untuk mengingatkanku, bahwa Dia mencintaiku dan mencemburui hati yang berharap selain kepadaNya.
Apakah perlu terluka dulu supaya aku tau caranya sembuh?
Apakah harus dibuat payah dulu baru aku mau bersujud?
Apakah aku pantas datang kepadaNya hanya ketika duniaku diliputi gelap?
Memang, terkadang hati ini perlu ditusuk agar cahaya bisa masuk.
“Musibah yang membuatmu kembali kepada Allah itu lebih baik untukmu dari pada nikmat yang membuatmu lupa dari mengingat Allah.”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah – Ja’miul Masail hal. 387